6 fakta menarik tentang ff
Brilio.net - Bukan rahasia lagi jika Free Fire (FF) merupakan game yang sangat populer. Walaupun tergolong baru, game genre battle royale ini sudah banyak dimainkan para gamer pemula maupun profesional. Game yang dikembangkan Garena ini memang memiliki gameplay yang sangat unik dengan kualitas grafis yang memukau.Ditambah lagi, karakter-karakter yang ada di dalam game tersebut juga memiliki kemampuan beragam dengan desain yang membuat kamu berdecak kagum. Untuk meningkatkan permainan, kamu dapat melakukan top up FF dengan cara mendatangi minimarket terdekat atau secara online.
Ditambah lagi, karakter-karakter yang ada di dalam game tersebut juga memiliki kemampuan beragam dengan desain yang membuat kamu berdecak kagum. Untuk meningkatkan permainan, kamu dapat melakukan top up FF dengan cara mendatangi minimarket terdekat atau secara online.
Dengan melakukan top up, maka kamu dapat membeli persenjataan maupun karakter berkelas premium yang mampu membantu menjadi seorang pemain yang tak terkalahkan. Namun, kamu belum menjadi seorang pemain Free Fire sejati jika tidak mengetahui fakta-fakta menarik seputar game ini.
1. sejarah ff
Kamu mungkin sudah berkali-kali memainkan game ini. Namun, tahukah sejarah Free Fire dan sosok di balik pembuatan game ini? Free Fire sebenarnya tidak dibuat Garena. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini hanya menyuntikkan dana untuk pengembangan game tersebut.
Selain itu, Garena jugalah yang merilis game tersebut untuk dinikmati kalangan umum. Namun, pembuat game ini sebenarnya adalah 111 Dots Studio, yaitu sebuah studio game asal Vietnam. Peran Forrest Li sebagai pendiri Garena tentunya tak dapat disepelekan. Lewat idenya, Free Fire kini berada di bawah sayap Garena dan dikenal masyarakat luas.
2. Free Fire dirilis lebih dulu dibanding PUBG
Tahukah kamu bahwa ternyata game Free Fire sebenarnya dirilis terlebih dahulu dibanding PUBG? Hal ini tentunya sedikit mengejutkan. Karena, selama ini cukup banyak orang yang mengira bahwa PUBG merupakan game yang hadir terlebih dulu sebelum Free Fire. Faktanya, Free Fire dirilis secara resmi pada 30 September 2017. Sedangkan, PUBG baru diluncurkan pada Februari 2018. Namun beberapa game Free Fire ini baru mendapatkan perhatian dari sejumlah gamers yang perangkat smartphonenya tidak mendukung game PUBG. Dari situlah, Free Fire sedikit demi sedikit mulai menyusul popularitas PUBG.
3. Dikenal sebagai game yang ramah terhadap smartphone spek rendah
Salah satu keluhan yang sering diutarakan para gamers adalah, spesifikasi smartphone mereka yang tidak mampu mengakomodasi kebutuhan grafis dari game battle royale. Namun, kehadiran Free Fire sangatlah menghibur. Pasalnya, game ini memang dapat dijalankan pada perangkat smartphone berspesifikasi rendah sekalipun. Tak heran, game ini langsung populer. Jadi kamu yang memiliki perangkat smartphone dengan spek rendah pun dapat merasakan keseruan bermain game ini.
Kapasitas game yang hanya berbobot 600 MB ini membuat pemain dengan smartphone berspesifikasi rendah sekalipun dapat mengunduhnya dengan mudah. Bahkan, saat dimainkan pun, kualitas grafik Free Fire cenderung stabil. Garena sengaja merancang game ini sedemikian rupa. Tujuannya agar game ini dapat dimainkan siapapun.
4. Misteri tidak adanya pintu di semua bangunan
Bagi kamu yang sudah pernah memainkan Free Fire ini tentunya akan dibuat bertanya-tanya. Pasalnya, hampir semua bangunan di dalam game ini tidak memiliki pintu. Di satu sisi, hal tersebut memang sangat memudahkan pemain memasuki area bangunan untuk bersembunyi atau mengintai musuh. Namun, cukup banyak juga para gamer yang dibuat penasaran.
Bahkan, Free Fire pun sering menjadi bahan candaan akibat hal tersebut. Tapi, ternyata tidak adanya pintu di Free Fire bukan tanpa alasan atau glitch. Hal tersebut disebabkan Garena ingin agar siapapun dapat memainkan game ini, baik mereka yang memiliki smartphone gaming canggih hingga perangkat smartphone dengan spesifikasi minim sekalipun. Adanya pintu dapat mengakibatkan rendering grafis menjadi lebih berat. Hal tersebut tentu dapat mengakibatkan penurunan kualitas grafik saat game tersebut dimainkan di perangkat smartphone low end.
5. Menjadi game yang paling banyak didownload
Strategi Garena dalam mengandalkan Free Fire untuk smartphone berspesifikasi rendah pun membuahkan hasil manis. Sejak perilisannya di tahun 2017, game ini sedikit demi sedikit mulai dikenal gamers. Pada 2019, Free Fire menjadi game yang paling banyak diunduh. Bahkan, Free Fire juga sempat memperoleh penghargaan yang dianugerahkan baik oleh Google Play Store dan iOS Store. Hingga Agustus tahun 2020, jumlah pemain aktif Free Fire mencapai 100 juta orang. Tentu saja, Garena optimistis angka tersebut akan bertambah tiap tahun.
6. Memanfaatkan teknologi unity engine
Walaupun Free Fire didesain untuk ramah terhadap perangkat gawai berspek rendah, namun jangan remehkan kemampuan mesinnya. Game ini mengusung game engine bernama Unity Engine yang juga digunakan di dalam games legendaris. Game-game papan atas yang menggunakan teknologi Unity Engine ini antara lain Mobius, COD Mobile, League of Legends: Wild Rift , dan Final Fantasy. Penggunaan game engine ini secara otomatis membuat frame rate grafik yang dimiliki Free Fire menjadi lebih baik dan stabil dibanding PUBG.
😱😱😱😱
BalasHapus